Jenis Aliran dalam Seni Lukis
Seni lukis mengenal beberapa aliran yang masing-masing memiliki ciri khas dan sejarah perkembangan sendiri. Beberapa jenis lukisan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Romantisme
Aliran romantisme menekankan penggambaran kembali pengalaman atau kenangan romantis atas keindahan sebuah objek yang dialami oleh pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek keindahan alam. Aliran ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai aliran tertua.
2. Realisme
Aliran realisme lahir di Prancis sebagai reaksi budaya terhadap paham Romantisme. Realisme menekankan pada realitas sehari-hari, melukis dan meniru keadaan alam secara akurat dan jujur, tidak ditutup-tutupi. Realisme menampilkan subjek secara apa adanya, tanpa embel-embel, bahkan tanpa interpretasi. Aliran realisme berkembang pesat di Prancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Aliran ini memanggungkan nama-nama tersohor Gustave Courbet, Jean François Millet, Karl Briullov, dan lain-lain.
3. Surrealisme
Jika aliran romantisme menekankan pada kenangan romantis yang riil, sementara realisme menekankan pada penggambaran yang riil, akurat, dan jujur, aliran surrealisme justru sebaliknya. Aliran ini berusaha menampilkan pengalaman-pengalaman yang bersifat batiniah seperti mimpi, ilusi, khayali, dan sebagainya. Ciri khas aliran surrealisme adalah objek lukisan yang berupa bentuk-bentuk nonreal, misalnya makhluk-makhluk yang ditemui di alam mimpi. Salah satu tokoh aliran surrealisme yang terkenal adalah Salvador Dali.
4. Kubisme
Pada awal abad ke-20, Pablo Picasso dan Braque mengembangkan seni lukis yang berbasis kesederhanaan bentuk untuk menghasilkan sensasi tertentu. Ia melakukan abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Garis objek dibentuk dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Istilah kubisme merujuk pada lukisan Braque di Salon des Independants yang mengeksplorasi kubus-kubus kecil hingga membentuk citraan objek yang unik sehingga dijuluki bizzarries cubiques (kubus ajaib). Aliran kubisme memiliki ciri ketiadaan pola perspektif dan meninggalkan sudut pandang. Terkadang, dalam sebuah lukisan kubisme terdapat potongan kata dan kalimat. Pelukis aliran ini antara lain Paul Cezane, Pablo Picasso, George Braque, Metzinger, dan lain-lain.
5. Ekspresionisme
Ekspresi emosional seorang pelukis yang tergambar dalam bentuk distorsi terhadap realitas menghasilkan aliran baru bernama ekspresionisme. Dalam aliran ini, ada kecenderungan distorsi bentuk dan warna objek untuk menampilkan emosional atau sensasi atas suatu tragedi. Aliran ini dikenal dengan pelukis-pelukisnya, seperti Matthias Grünewald, El Greco, dan Affandi.
6. Naturalisme
Aliran naturalisme menekankan pada detail objek. Seorang perupa naturalisme dituntut memiliki keterampilan tangan untuk melukiskan objek secara alami, persis seperti foto berwarna. Kemiripan itu mencakup susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan, serta gelap-terangnya sebuah objek. Naturalisme dianggap sebagai kelanjutan dari aliran realisme. Aliran ini memanggungkan nama William Bliss Baker, Soeboer Doellah, Fresco Mural, Basuki Abdullah, dan lain-lain.
7. Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut. Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888. Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906
Beberapa Aliran Lain
Selain itu, ada beberapa aliran lain dalam seni rupa yang mengalami masa keemasan pendek, misalnya fauvisme yang menekankan pada spontanitas emosi pelukis saat melihat objek lukisan, impresionisme yang lambat, abstraksionisme yang mengesampingkan peniruan objek secara mentah, maupun dadaisme yang menekankan pada bentuk main-main, mistis, dan sesuatu yang menggoncangkan jiwa.
Gallery Lukis
Pusat seni lukisan dan cindera mata bermutu hasil kerajinan tangan anak bangsa...
Sunday, February 27, 2011
Tuesday, February 15, 2011
Introducing
Painting is a mode of expression and the forms are numerous. Drawing, composition or abstraction and other aesthetics may serve to manifest the expressive and conceptual intention of the practitioner. Paintings can be naturalistic and representational (as in a still life or landscape painting), photographic, abstract, be loaded with narrative content, symbolism, emotion or be political in nature.
The esthetical value is functionality dependent, i.e. the freedom (of movement) of perception is perceived as beauty. Free flow of energy, in art as well as in other forms of "techne", directly contributes to the esthetical value
Product development is very important in advancing the art and craft sector. This complete process of painting to bring new products to market. We continue to develop the craft of painting because it has a limited life in the market. Product development is a strategic tool to open new markets or expand sales in existing markets.
This is the beginning of the development of our business, we have several paintings and art goods quality.
You can have all our products at affordable prices.
The esthetical value is functionality dependent, i.e. the freedom (of movement) of perception is perceived as beauty. Free flow of energy, in art as well as in other forms of "techne", directly contributes to the esthetical value
Product development is very important in advancing the art and craft sector. This complete process of painting to bring new products to market. We continue to develop the craft of painting because it has a limited life in the market. Product development is a strategic tool to open new markets or expand sales in existing markets.
This is the beginning of the development of our business, we have several paintings and art goods quality.
You can have all our products at affordable prices.
Subscribe to:
Posts (Atom)